Pages

Monday, July 4, 2011

Legenda Batu BeLah

Pada zaman dahulu kala di kerajaan Palembang
Darussalam. hiduplah seorang janda (sebut saja cik
mina) dengan seorang anak laki-lakinya (sebut saja
badar) yang berusia 10 tahun. mereka hidup di pesisir
sungai musi sebagai warga biasa.

Hidup mereka diisi
dengan hari-hari yang penuh dengan usaha untuk mencari makan. janda tersebut setiap hari hanya
pergi memancing. hasilnya cukup lumayan. sebagai
hasil tangkapan ikan digunakan untuk mereka makan
dan selebihnya dijual untuk keperluan badar sekolah
di pesantren.

Meskipun sekolah di pesantren, namun tingkah laku
Badar sangatlah nakal. Ia jarang dan hampir tidak
pernah membntu ibunya untuk mencari atau menjual
ikan. hidup Badar hanya diisi dengan bermain-main
dengan teman-temannya di kalangan sultan.

Sebetulnya cik Mina memaklumi jika badar tidak mau membantunya. cik Mina berpikir bahwa anak seusia
badar memang waktunya bermain-main. hari-berhari
terus berlalu, kehidupan keduanya tetap sama seperti sebelumnya.

Keadaan seperti itu terus berlanjut, hingga suatu
ketika cik Mina kedatangan seorang ustadz dari
tempat Badar sekolah. ustadz tersebut berpesan
kepada cik Mina bahwa minggu-minggu ini Badar
sering bolos sekolah dan tidak pernah lagi membayar uang sumbangan pesantren tiap bulannya. cik Mina sedih mendengar hal tersebut padahal ia selalu menitipkan uang tersebut kepada Badar.

Setelah ustadz permisi dari rumah, cik Mina
menunggu kedatangan Badar. Namun beberapa lama menunggu Badar tak kunjung tiba. Badar sibuk
bermain hingga lupa waktu. cik Mina terus menunggu di luar rumah meskipun sampai malam hari ia kedinginan akibat angin dari pesisir sungai Musi. sampai esok harinya cik Mina terus menunggu tapi badar belum juga tiba.

Badar baru pulang kerumah sekitar tengah hari. begitu tiba dirumah, Badar langsung ditanya oleh
ibunya perihal apa yang disampaikan oleh ustadz
kemarin. namun badar menyangkal perkataan
ibunya. ia terus menerus bersikeras bahwa ia rajin
masuk dan selalu memyar uang bulanan tersebut. mendengar hal itu cik Mina bertambah sedih padahal dalam hatinya, ia akan memaafkan Badar jika Badar berkata jujur. dengan kejadian itu, cik Mina berinisiatif untuk membawa Bidar ke keramat putri Kembang Dadar. di keramat tersebut terdapat sebuah Batu yang sangat besar. cik Mina berkata:

”‘badar berkatalah jujur kepada ibu? apa benar yang dikatakan ustadz kemarin?”

“tidak Mek (ibu dalam bahasa palembang), aku
berkata benar” jawab Badar.
Nendengar hal itu, cik Mina berkata:

“baiklah Badar! mari kita buktikan perkatanmu. jika yang kamu katakan benar, maka batu ini akan berubah menjadi patung. namun jika kamu berbohong batu ini akan membelah dan memakan Ibu’

“silahkan Mek, Aku tidak berbohong” jawab Badar Badar berpikir bahwa itu hanya gertakan ibunya
untuk membuatnya berterus terang. Badar bersikeras bahwa ia berkata jujur! cik Mina bertanya sekali lagi tentang kebenaran perkataan ustadz, tapi Badar tetap berkata sama.

Tiba-tiba setelah, Badar selesai berbicara kebohongannya, Langit langsung berubah
menjadigelap, gemuruh kian menggelegar namun
tidak disertai hujan, angin kencang terus menerus
menerpa dan…. Batu yang ada dihadapan cik Mina dan Badar tiba-tiba terbelah dan membuka selebar- lebarnya. bersamaan terbukanya batu itu, tubuh cik
Mina tertarik oleh suatu isapan yang sangat kuat dari
Celah batu yang membelah.

Shuuuuup…. tiba-tiba saja cik mina hilang didalam Batu. batu tersebut kembali merapat dengan meninggalkan sedikit celah di bagian
tengahnya.

Melihat hal tersebut Badar menyesal. ia menangis
sejadi-jadinya. namun penyesalan tinggalah
penyesalan, ibunya tidak akan pernah kembali. demikian!

note:
Sampai saat ini batu tersebut masih ada! batu itu akan
mengeluarkan air seolah-olah batu tersebut menangis jika masih terdapat anak nakal yang suka berbohong pada ibunya. banyak pendapat yang mengatakan bahwa batu tersebut berada di areal pemakaman putri kembang dadar, bukit siguntang atau ada yang mengatakan di daerah sabo kingking, ada juga yang Berpendapat di daerah bagus kuning, plaju. Walallahu alam.

No comments:

Post a Comment