"Allahumma baarik llanaa fiima razaqtanaa waqinaa adzaa ban-naar"
"Alhamdu lillahhil-ladzi ath-amanaa wa saqaana waja'alanaa minal muslimiin"
"cherry_vios diary zOne" just my feeL, my heart,, my Love story,,, and my hurt,,,,,,,
Awan bergelayut,
warna biru yang menghiasi langit mulai pudar,
seolah berlari menghindar karena awan hitam yang terus mengejar....
Seperti Rindu, kadang terasa menggebu... Tapi dalam sekejab rasa itu berubah piLu,
saat apa yang diinginkan rasa tak terjadi dalam nyata....
Dan hanya ada Kecewa kemudian terLuka...
Begitu indah menjadi KACA,
Selaluu dipandang mata,
Selalu terjaga setiap inchi-nya
Dan tak akan pernah terluka...
Kadang iri kepadamu kaca
Seosok bening yang memantulkan keindahan
Kaca selalu jujur pada kita,
Apa yang di lihat,
itulah yang di rasa,
Apa aku harus menjadi seperti kaca, Menunggu pantulan saja,
Diam membisu,
menatap saja, apa yang ditampilkan itulah juga yang akan aku lakukan...
Mungkin kita harus belajar merelakan,
Belajar acuh pada keadaan,
Hingga bila saatnya tiba kita kehilangan,
Tak kan ada kekecewaan dan sakit yang mendalam...
Yaahhh...
Aku akan menjadi kaca,
Selalu terlihat anggun apapun yang berkecamuk di dalamnya,
Hanya menunggu reaksi saja,
Tanpa harus berlebihan dalam segalanya,
Karena apa yang kita anggap asa,
saat berubah hampa kitalah yang akan terluka...
Tanpa ada yang peduli kenapa...
Ney,
Palembang,
Dec 15th, 2014
Jutaan kata berkecamuk,
Ribuan kalimat memberontak,
seolah ingin mendobrak dinding pertahanan terakhir dan terucap oleh bibir...
Tapi aku Diam...
Tapi aku bertahan,,
Bukan tak mampu mengatakan,
atau tak bisa meneriakkan rasa sesak yang mulai pengap didada,
Tapi karena aku peduli,
Tak ingin kata itu menyakiti,
Dan jadi kata yang akan aku sesali...
Aku membisu,
menahan semua amarahku,
Mencoba mengendalikan kecewa yang kini menyiksa,
Mengunci sakit hati dalam diri...
Aku hanya diam,
mencoba meredam meski menyakitkan.
Perhatian,
Hanya itu yang aku butuhkan,
Bukan pujian, bukan pula berlian,
Hanya waktumu, hanya perhatianmu sekali waktu...
Atau aku seperti hantu,
Yang ada,
Yang nyata,
Tapi tidak kau rasa,
Tapi tak kau lihat,
Tapi tidak kau anggap...
Asa apa yang coba aku nanti,
Rindu apa yang aku cari,
Entah kapan kan kudapati,
Mencoba menunggu sampai hati mengerti...
Ney...
Palembang Des 7th 2014
Memburu.... Tapi juga diburu....
Semua membutuhkanmu, merintangi tepian waktu, melintasi batasan yang tak bertepi....
Waktu adalah jawaban, waktu adalah ratapan, waktu.... Sang waktu yang laksana hantu mengejarmu hingga habis nafasmu....
Waktu.... Membunuhmu bagaikan merintangi tepian jurang rindu,
Tak habis aku membahasmu, tak padam aku matikan dan tak hiLang meski terhaLang.
Waktu, aku masih mengingatmu sebaik duLu,
Saat petualangan membutuhkan nyaLi penuh tantangan, saat araL terjaL merintang. Tapi aku kokoh tak terLawan, siap apapun menghadang yang ada di depan.
Waktu, masih diam membisu
Bukan karena tak mampu berkata,
Hanya tak ingin menambah Lara,
Dan menyesaL atas apa yang terkata penuh Luka.
Waktu... Ada baiknya engkau berhenti sejenak,
Mari kita mengukirkan jejak,
Berfikir apa saja yang teLah terjadi,
Biarkan itu jadi kenangan abadi,
Yang selalu membuat kita tertawa dalam sunyi....
Waktu... Kau diam aku genggam,
Hanya angan yang berkeliaran,,
Penuh kegelisahan,
Tapi tak terLuapkan,
Mengendap,, dan penuh harap....
Ney,
Palembang,
December 4th, 2014