Pages

Wednesday, February 3, 2010

Masih Luka-ku...


Penat itu kembali menghantuiku, seolah ingin menenggelamkanku dalam keterpurukan yang tak berujung. Semua asa yang dulu hidup itu telah sirna, berganti duka yang membumbung tinggi bagaikan kumpulan awan mendung yang siap curahkan milyaran air jika tak sanggup lagi menahan semuanya.

Aku bagaikan kehilangan arah, sehingga apapun yang aku lakukan pastilah salah. Aku memang kalah tapi tak selayaknya aku menyerah, ini semua hanya letupan amarah yang akan membuatku terlihat lemah. Aku tak akan mengiba untuk apa yang tak akan aku terima.

Aku adalah seorang wanita perkasa, yang tak akan mudah putus asa hanya karena gundah yang melanda jiwa, aku akan terus berusaha hingga suatu saatnya bahagia itu mampu aku raih dengan sendirinya tanpa harus mengiba dan meminta.Kalaupun saat ini aku terluka dan kecewa, maka anggap ini adalah sebuah cambuk untuk meraih kemenangan pada akhirnya karena tak akan pernah ada pengorbanan yang sia-sia.

Beban berat yang seakan tak mampu lagi aku angkat, maka beban itu akan aku jadikan sebuah semangat untuk membulatkan tekad bahwa aku harus jauh lebih kuat, lebih hebat dan lebih bersemangat untuk mengejar sesuatu impian yang harus aku dapat dan tak boleh terlewat. Maka ini adalah jalan pembuktian dimana awal dari abak baru kehidupan.

Semua jalan akan terasa berliku dan berat tapi tak berarti aku akan mundur dan gentar. Aku kobarkan semangatku meski hanya itu yang tersisa dari semua yang telah kau rampas kebahagiaanku. Meski hanya nafasku tapi aku pasti akan mampu menunjukkan bahwa aku mampu membuat seluruh dunia tersenyum padaku meski ada duri yang tertancap dihatiku karenamu dan suatu saat kau yang akan mengiba meminta sedikit rasa bahagia yang aku punya.

Palembang, Oct 23rd 2009

By: n3y_th@

1 comment: