Pages

Friday, February 5, 2010

Pengorbanan Cinta

Waktu berjalan begitu indah, mengalir begitu saja memberikan rasa bahagia yang tak terkira,,, apalagi kalau bukan cinta. Mungkin rasa itu satu-satunya yang kupunya yang masih kurasakan membekas dalam setiap hembusan nafasku yang tersisa. Apalah salah jika aku masih begitu memuja, mengharapkan angan bahagia yang diimpikan oleh siapa saja.
Kebersamaan yang tercipta sungguh suatu hal berharga yang tak akan pernah aku lupa meski ragaku tak lagi mampu tuk bersama, bukankah kebahagiaan itu tercipta bukan hanya karena memiliki. Tapi karena kita mampu menjaga, memberikan rasa percaya atau saling mengisi,mengerti dan memberi tanpa pernah berharap menerima. Berusaha memberikan yang terbaik yang kita punya hanya untuk melihatnya tersenyum bahagia meski tanpa kita di sisinya.
Seiring waktu berjalan ada hal indah yang mampu aku pahami, ini tak sekedar luapan emosi untuk memuaskan ego diri untuk memiliki apa yang kita ingini, semakin aku jalani akupun semakin mengerti aku butuh tempat untuk berbagi, mencurahkan isi hati tanpa harus melupakan jati diri, disini kutemukan tempat berbagi tanpa harus dibebani gengsi atau harga diri tinggi. Semua mengalir begitu saja begitu indah untuk bisa saling diskusi dan menemukan arti.
Cinta yang bagaimana yang aku harapkan, apakah wajah rupawan yang mampu menarik siapa saja untuk bisa suka? Ataukah gelimang harta yang sesaat begitu menyilaukan mata seolah itu mampu manjakan aku dalam limpahan pesona bisa dapatkan apapun yang aku pinta tanpa harus mengorbankan air mata??. Tapi ternyata bukan itu rasa yang kucari, yang aku buru untuk aku temukan dalam akhir pencarianku. Aku mendamba orang yang buatku nyaman tanpa harus mengorbankan perasaan, aku mencari orang yang mampu berbagi dan mempercayai, yang mampu buatku tersenyum ketika melihatnya meskipun hati ini pilu, yang bisa membendung semua ego dan gensiku, yang bersamanya aku ingin melakukan apapun untuk melihatnya bahagia meskipun terselip duka di balik itu semua.
Waktu kian berjalan pelan menggerakkan roda kehidupan, semua berputar melalui lingkar kehidupan yang tak pernah bisa kita prediksikan hanya mampu berusaha menjalankan yang terbaik dan tetap menjaga rasa percaya, menumbuhkan keterikatan dan tingkat kenyamanan, berusaha menyesuaikan antara yang lain dan bisa saling memahami karena tak ada yang punya kemiripan bukankah kembar identik-pun punya kelainan dengan kembaran-nya jadi apalagi kita individu berbeda yang hanya di temukan lewat kata cinta. Apakah cukup cinta itu jika tidak diimbangi rasa saling mengerti, menghargai dan mempercayai???
Haruskah semua orang menuruti apa yang kita mau, tentu saja terlalu naïf menanti orang yang mau menerima semua kekurangan kita tanpa kita mau menerima kekurangan orang lain, jadi bukankah saling mengerti, memahami dan mempercayai jadi kunci utama untuk saling menjaga hubungan yang sedang dibina. Apakah masih ada yang berfikir seoarang soul-mate tentu akan menerima semua kekurangan pasangan-nya. Tentu saja iya asal dengan catatan anda juga akan menerima kekurangan pasangan anda dan menjadikan kelemahan itu jadi ruang yang bisa anda tutupi oleh kelebihan lain-nya jadi semua saling menutupi dan melengkapi. Bukankah anda ingat ungkapan tak ada gading yang tak retak jadi bersikapklah bahwa setiap orang punya kekurangan dan kita harus menutupi kekurangan itu jadi satu kekuatan untuk saling membutuhkan dan saling melengkapi.
Memang awalnya terasa sulit untuk bisa membuang ego yang telah lama melekat pada kita, tapi seiring waktu berjalan seiring kita menyadari cinta itu tumbuh dalam diri kita maka secara otomatis kesadaran itu muncul bahkan tanpa merasa terpaksa kita akan mengutamakan orang yang kita cintai, berusaha memberikan yang terbaik bahkan rela berkorban untuk kebahagiaan pasangan kita. Dan jika itu semua telah terjadi dan menjadi perubahan pada diri anda maka selamat mungkin saat itu anda telah menemukan belahan jiwa yang mungkin selama ini anda cari. Bukan berusaha memiliki tapi berusaha memberikan yang terbaik untuk orang yang kita cintaii meskipun sakit itu kadang menghampiri.
Yakinlah bahwa tak bisa disisinya bukan berarti menjadi sia-sia karena tak ada yang sia-sia bagi setiap kebaikan yang telah tercipta, setiap sesuatu yang kita jalani semua yang kita lakukan pasti tersembunyi rencana besar asal kita cukup sabar menjalankan-nya dengan penuh kasih. Ada yang pernah bilang bukankah mencintai tak harus memiliki, mungkin itu terlalu naïf untuk bisa diterima oleh akal tapi saat cinta yang tulus itu telah menghampiri, anda akan mengatakan, apapun untuk melihat dia bahagia meski anda terluka….
Keep sMiLe and found your Love every body ^_^

By: n3y_th@
Palembang, August, 8th 2009

3 comments:

  1. Membahagiakan orang lain itu perlu.. Tapi mungkin perlu juga mempertimbangkan kebahagiaan kita.. n_n

    ReplyDelete
  2. Yups so pasti....
    Anganku mashih terLaLu tinggi untuk dia patahkan...

    ReplyDelete
  3. Mungkin lbh baik dikatakan egois daripada dibilang munafik..

    ReplyDelete